RSS

Beginikah Firasat dari Indera Keenam?

27 Sep
Beginikah Firasat dari Indera Keenam?

Pernahkah anda berfirasat tentang seseorang (pasangan, anak, keluarga, teman, pacar, atau bahkan orang yang baru kita kenal) dalam keadaan bersedih atau mungkin menangis, kemudian kita menghubunginya dan ternyata benar, bahwa mereka sedang dalam keadaan bersedih atau dalam keadaan sakit?

Pernahkah  anda secara kebetulan merindukan pasangan, anak, keluarga, teman, sahabat atau pacar dan ingin menelponnya, sms atau mengemailnya tiba tiba, tapi bersamaan dengan itu kemudian ada telepon, sms, atau email dari orang yang ingin kita hubungi?

Pernahkah anda merasa begitu cemasnya memikirkan pasangan, anak, keluarga, teman, sahabat atau pacar, takut terjadi sesuatu pada mereka, memikirkan mereka dalam keadaan tidak nyaman  dan terancam, lalu ketika kita menghubunginya ternyata benar, mereka sedang menghadapi masalah atau problema yang berat?

Hal-hal di atas dapatkah disebut kontak batin? Pernah, tidak, merasakan hal itu? Aku yakin, bukan hanya aku saja yang pernah merasakannya.

Aku seringkali mengalaminya. Pernah suatu hari, aku pergi keluar kota [dari Bandung] menghadiri acara resepsi pernikahan sepupuku di Jakarta. Ketika itu aku pergi sendirian, tanpa bersama suami dan anak anak. Aku rencana akan menginap 3 hari. Akan tetapi keesokan harinya, di tengah acara pesta yang sedang berlangsung meriah, aku benar-benar merasa tidak nyaman. Ingin segera pulang. Di tengah rasa yang tidak keruan, akhirnya aku memutuskan untuk pulang. Ternyata benar saja, beberapa jam dari aku pergi ke luar kota, anakku sakit panas tinggi dan dirawat di rumah sakit.

Pernah juga ketika tengah malam, aku terbangun dan tiba tiba aku kepikiran dengan sahabat dekatku. Aku merasakan sahabatku sedang sedih. Karena tengah malam dan aku takut salah menduga, akhirnya kuputuskan untuk mengeceknya melalui sms saja. Subhanallah, hanya beberapa menit dari aku mengirim sms, tiba tiba sahabatku menelpon dengan menangis tersedu-sedu.

Pernah juga suatu hari, kira-kira pukul dua siang, tiba tiba aku kepikiran untuk menelpon suami di kantor. Entah kenapa, aku mempunyai firasat buruk dan mengatakan pada suamiku untuk berhati-hati dalam menyetir mobil ketika perjalanan pulang nanti. Suamiku menanggapinya dengan tertawa. Tetapi sekitar pukul 6 sore, aku mendapat telepon dari suamiku yang mengatakan bahwa suamiku kecelakan. Mobilnya ditabrak angkutan umum, tapi suamiku selamat.

Itu hanya beberapa contoh dari puluhan bahkan ratusan kontak batin atau firasat yang pernah aku rasakan. Dan tentunya sebuah firasat juga tidak selalu berarti kejadian buruk. Kadang juga, suatu firasat bertanda baik. Sering juga aku mendapatkan suatu firasat baik. Seperti ketika aku akan menang arisan, menang undian, menang suatu perlombaan, mendapat hadiah, atau mendapatkan cowok ganteng (hihi… bohong, ding!).

the_sixth_sense wallpaper

Pada dasarnya, pikiran dan perasaan manusia adalah energi; dan setiap energi punya frekuensi. Mirip-mirip frekwensi  gelombang radio. Biasanya jika kita dekat sekali dengan seseorang, frekuensi energi pikiran kita selaras dengan yang mereka punya. Dikarenakan seringnya kita berinteraksi. Jadi, jika terjadi sesuatu dengan orang itu, seakan dia ngirim frekuensi energi yang gelombangnya langsung tertangkap oleh frekuensi energi pikiran kita. Seakan kita mendapatkan semacam pesan yang disebut firasat.

Firasat disebut juga feeling. Percaya atau tidak, mungkin sebenarnya setiap orang memiliki kepekaan dalam hal ini. Berdasarkan kamus bahasa Indonesia, bahwa firasat adalah sebuah keadaan yang dirasakan terhadap sesuatu. Perasaan yang membuat kita merasa tidak nyaman, takut dan menduga duga. Membuat kita gelisah dan merasa tidak nyaman, terkadang ingin mencari jawaban atau kebenarannya.

Perlu diketahui, suatu firasat biasanya dapat dirasakan oleh diri kita sendiri, atau bisa juga terhadap keluarga, teman, atau siapapun  yang memiliki kedekatan hubungan batin dengan kita. Misalnya dengan orang tua kita, saudara kita, sahabat kita, pacar kita, bahkan dengan selingkuhan kita (haha kalau yang ini bercanda ya).

Firasat juga sangat erat kaitannya dengan orang yang lahir kembar, karena mereka diciptakan nyaris identik. Begitu juga gelombang pikiran dan perasaannya. Tidak heran jika mereka bisa saling membaca pikiran masing masing meski secara fisik berjauhan.

Firasat selalu berhubungan dengan kontak batin. Kontak batin terjadi bisa dikarenakan kedekatan kita dengan seseorang atau bisa juga disebabkan oleh adanya indera keenam yang kita miliki. Hasil penelitian  Dr Trisha Startford, University of  Technology Sydney, Australia menemukan bahwa pasangan sejati akan bisa saling membaca pikiran satu sama lain ketika otak mereka bekerja selaras. Mereka dapat saling membaca otak dan tubuh satu sama lain dalam tingkatan yang lebih, dalam sebuah indra keenam.

Aku yakin mungkin sebagian dari teman-teman pernah juga mengalami hal seperti ini. Tapi yang terpenting adalah jangan sampai kita menjadi terbelenggu terhadap rasa khawatir kita, ketika kita merasakan sebuah firasat yang tidak enak atau buruk. Jika kita merasa kurang yakin, anggap saja itu hanya sekedar perasaan kita.

Perlu diingat, tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui suatu kejadian yang akan terjadi pada detik, menit, jam, hari, bulan, atau pun masa depan. Semua itu merupakan rahasia sang pencipta. Tuhan yang mahakuasa.

Meskipun secara kebetulan atau perasaan, terkadang  firasat merupakan suatu pertanda. Pertanda yang dikirimkan kepada sebagian orang, agar kita lebih hati-hati dalam bertindak dan suatu sinyal yang mengabarkan kedekatan batin antara kita dengan orang yang kita sayangi. Sekarang tergantung kita menanggapinya. Mau dibuat serius atau kita buat santai. Mau kita jadikan sebagai warning atau kita lupakan saja. Semua tergantung kita menyikapinya. Karena semua adalah pilihan!

Dan semoga pilihan yang bijaksana.

by Neny Silvana

 
14 Komentar

Ditulis oleh pada 27 September 2011 inci Cerdas Spiritual, Inspiratif, Kejiwaan, Mitologis, Percaya, Sains

 

Tag: ,

14 responses to “Beginikah Firasat dari Indera Keenam?

  1. Ma Sang Ji

    27 September 2011 at 03:57

    Mbak Neny, pengalaman saya justru sebaliknya. Saya sering dihubungi orang2 dekat yang merasa berfirasat ada sesuatu yang buruk yang sedang atau akan menimpa diri saya. Padahal, kenyataannya saya baik2 saja. Justru ketika saya merasa kurang baik, mereka tidak menghubungi saya.

    Mengapa begitu? Saya pikir, ada beberapa kemungkinan:
    a) Mereka tidak benar2 dekat dengan saya
    b) Saya terlalu misterius, sehingga orang2 (yang terdekat dengan saya sekalipun) kurang dapat merasakan apa yang saya rasakan
    c) Entahlah, hanya Tuhan yang tahu

     
    • silvananeny

      27 September 2011 at 10:58

      Hahaha, mungkin karena Mbak Ma terlalu misterius. Membuat teman-teman banyak menduga tentang Mbak Ma. Ingin dekat-dekat dan mencari tau dengan berkomunikasi yang bentuknya perhatian.

      Terima saja dengan sisi positifnya. Banyak yang menghawatirkan dan banyak yang sayang dengan Mbak Ma. Nyaman buat kita, dan nyaman juga buat teman-teman kita kan..hihi.

       
  2. noorhanilaksmi

    27 September 2011 at 04:44

    firasat persasaan di luar logis yang kerap datang sebagai isyarat kejadian biasanya terjadi antara hati yang mempunyai interaksi dekat atau pernah dekat (terpisah jarak) sesuatu yang bisa saja terjadi pada siaa saja…karena memang allah selalu memberi tanda-tanda pada setiap kejadian hanya apakah kita peka dan peduli menanggapinya ataukah kita pemuja logika yang kadang tidak terlalu memperdulkan hal seperti ini. Whatever…semua Tuhan yang menggerakan alam semesta… 🙂 Good Morning…

     
    • silvananeny

      27 September 2011 at 11:05

      Setuju mbak Noor, saya percaya firasat terjadi karena kedekatan hati, Tak perduli jarak dan waktu. Dan anehnya, terkadang kita bisa berfirasat atau dekat dengan orang yg baru kita kenal. (entahlah, Allah yang mengatur)

      Kebetulan saya termasuk yang sering berfirasat terhadap org-org yang dekat dengan saya. Bisa melalui feeling atau mimpi. Dan hampir selalu menjadi nyata.

      Namun saya tak terlalu menanggapi dengan serius. Hanya sebagai warning saja.
      Jika terlalu dipikirkan, malah membuat saya tak nyaman.

       
  3. puyuhjaya

    27 September 2011 at 04:56

    Terima kasih artikelnya. Bermanfaat.
    Lebih sering juga disamping rasio, mengandalkan firasat.
    Kepingin juga bisa menjadikannya aktif dinamis.

    Apa bedanya dengan intuisi ya, Mbak?

    Salam.

     
  4. Five__

    27 September 2011 at 08:04

    Membaca artikel ini saya juga merasakan apa yg disebut indera keenam itu, hanya saja saya tidak mau meyakininya, kenapa? karena saya tidak mau hal ini itu berulang.
    perasaan yg saya maksudkan adalah, adalah ketika saya mengunjungi orang sakit, tiba2 ada bisikan orang ini besok meninggal, dan ternyata hal itu benar, dan itu sudah 3 kali saya rasakan.terkadang saya jadi agak parno kalau besuk orang sakit, karna takut bisikan itu datang secara tiba-tiba,,

    Nice post 🙂

     
  5. bunda iyank

    27 September 2011 at 18:19

    sejak menjadi ibu kadang perasaan kita lebih sensitif, dan akhirnya sampailah kita di titik kita seperti para ibu-ibu kita terdahulu, firasat atau perasaan tak enak dan tak nyaman jika ada suatu hal kejadian yang kurang baik, itu sering kita alami

     
  6. Jalanku Abadi

    27 September 2011 at 21:43

    Dimana InderaSah? Waktu kini sedang ketika keabadian,batas hidup dan mati
    Inderaga Peribadi Satu Sah Intisari,Lima Rasa Utama
    Pahit,Masam,Manis,Pedas,Masin #Rujak
    Bila Hakikat Cinta Mengerti,Jalani Reaksi
    Satu Waktu Sedemikian Sehingga Tiada Lagi Bermakna Sekali Peluang
    Cinta Sejati,Jeda Enam Celah KaLimah dan Tujuan Sekalamati
    Surga Selagi Masih Ketika Hidup #Manusiawi

     
  7. edhi su'

    27 September 2011 at 22:34

    he, kakak aku pakai indra ke tuju aje, lbih ceyennnnnnnnnn, ape yg kite minte jdi btulannnn, ceyennn

     
  8. Siti Swandari

    7 Oktober 2011 at 16:00

    Katanya sih memang ada indera keenam, tapi juga tergantung sensitif tidaknya perasaan kita.
    Saya sih kepingin belajar, karena perasaan saya suka terbalik-balik kalau menilai atau merasakan sesuatu, yang dirasa baik ternyata jelek dan sebaliknya, mungkin itu anugerah ya ?

     
  9. ki gerandong

    11 Juli 2012 at 09:24

    ba saya juga sering mempunyai piling atau pirasat yng baik/buruk…
    trus saya suka iseng ma teman2 tuk melihat kalakter/sipat orang yng gak saya kenal.. semua itu kebetulan slalu benar,, trus kadang saya suka tlponan ma cewe, dan saya suka sebutin ciri2 rambut_ kulit_postur tubuh,, selalu benar,, tapi yng tau pasti hanya allah…
    itu indra ke6 atau piling ya.. kalo ada do”a2 nya saya ingin blajar

     
  10. suzantidwi

    20 September 2012 at 15:26

    sy dl pny firasat ttg ibu sy yg mau meninggal detil banget terjadi thn 2008 tp sy merasa tdk bsa menghentikn kmd firasat suami teman saya mau meninggal itu jg detil bangt jg g berdaya bwt ngomong tkt dikira orang gila smpai sekarang itu terjadi tp itu berguna untuk melindungi anak-anak

     
    • dqiL

      29 November 2013 at 23:08

      Firasat itu srg mngangu FiKiran qu

       
  11. mery

    14 Februari 2014 at 00:42

    Saat subuh,Antara tidur dan jaga tiba-tiba saja perasaan saya tidak enak.Namun saya tak tahu,tidak enak dalam hal apa dan kepada siapa.yang jelas tidak enak saja.
    kalau gitu gimana mbak

     

Tinggalkan Balasan ke mery Batalkan balasan