RSS

Ayam Kampus vs Dokter Mesum

04 Okt

Andreaa seorang cewek muda sangat cantik dan cukup merangsang. Dia adalah ayam kampus, datang ke praktek Dokter Gete untuk memeriksakan diri. Andreea duduk di ruang praktek Dokter Gete. Mula-mula, dokter tersebut meletakkan tangannya di atas dada si cantik. ”Tahukah Anda apa yang sedang saya lakukan ini?” Dokter itu bertanya.

”Ya,” guman Andreaa ,”Anda sedang memeriksa kemungkinan penyakit kanker pada payudara saya.”

Dokter Gete kemudian meraba perut Andreaa. ”Tahukah Anda apa yang sedang saya lakukan ini?” Ia kembali bertanya.

”Ya,” wanita itu tersenyum, ”Anda sedang memeriksa kemungkinan saya menderita usus buntu.”

After.life

Akhirnya, dokter itu tidak kuat lagi menahan nafsunya. Ia menanggalkan pakaiannya dan langsung menggagahi Andreaa. ”Dan tahukah Anda apa yang sedang saya lakukan ini?” Gete masih bertanya.

”Ya,” jawab Andreaa. ”Anda sedang memeriksa kemungkinan saya menderita penyakit kelamin. Dan memang untuk memeriksakan penyakit itulah saya datang pada anda, Dokter. “

*****

staring
-Andrea (AA)
-A Green_t (Gete)

 
27 Komentar

Ditulis oleh pada 4 Oktober 2011 inci Hiburan, Humor, Menghibur

 

Tag: , , ,

27 responses to “Ayam Kampus vs Dokter Mesum

  1. Five__

    4 Oktober 2011 at 06:46

    hihihi..dokternya doyan juga ternyata 🙂

     
    • A Sia Na

      4 Oktober 2011 at 13:08

      Dokter juga manusia. 😉

       
      • Jaka Tarub

        5 Oktober 2011 at 13:54

        haduhhhh….

        tul, dokter juga manusia..
        punya rasa, juga ada nafsunya..

        Ada beberapa point yg dapat diambil pelajaran dari post bidadari metropolis ini…

        1. Pasien Perempuan, apabila mau pergi ke dokter hendaknya ditemani kakak/adik/suami/bapak atau kerabat dekat, untuk menjaga dan berjaga-jaga dari hal2 yg tdk diinginkan.

        2. Kalau memungkinkan, hendaknya mencari dokter perempuan juga.
        karena akan lebih “aman” dan “nyaman” untuk pasien perempuan itu sendiri, apabila ada pemeriksaan yg sifatnya pribadi. dan utk menjaga dari hal2 yg seperti diceritakan diatas.

        Bukankah untuk sehat(berobat) itu adalah perlu pilihan yg “cerdas” kita dalam mengambil sebuah keputusan..

        so.. ladies.. be care and think smart..

         
  2. daus

    5 Oktober 2011 at 10:40

    Pertanyaannya, apakah sang pasien akhirnya terbukti terkena penyakit kelamin?

     
  3. teganeng Sutrisno

    5 Oktober 2011 at 11:03

    akhirnanya… ayam kampuspun berkokok menyanyikan lagu serunai rumah sakit bersama dokter mesum.
    “ayo dok…dok….dok…dok…ah…! dokter payah… masak gak berhasil…” ayam kampus sembari meregangkan diri.
    “ayo dok lebih cepat lagi dokk….” teriak ayam kampus.
    “aduh…!” dokter berteriak.
    “ada apa dok?” ayam kampus melontarkan pertanyaan heran
    “istriku datang….!”
    “hahahaha…dokter yang malang” gumam ayam kampus.

     
  4. Virgo Ani

    5 Oktober 2011 at 12:35

    hahhahahh …. dasar sompret …
    nanti aku undang deh dokternya mau ikutan dicoba kaya si ayam kampus wkwkw 🙂

     
    • SAS

      15 Oktober 2011 at 02:18

      aku terkesan komenya virgo ani aja hahhhaaaa

       
  5. sukangeblog

    5 Oktober 2011 at 13:03

    waduh….

    Humor yang nyerempet, asosiatif namun sungguh cerdas…

    Dan memberi pelajaran penting untuk para laki-laki, untuk (seharusnya) menjadi curiga jika menemukan sesuatu yang terasa mudah dan murah…

    karena yang terlalu murahpun ada harganya, dan terkadang menjadi lebih mahal (wah… komentku kok jadi aneh gini ya? hahahaha)

    salam kenal ya mbak2 yang cantik

    (kalu di ‘dunia lain’–maksudnya kompasiana– kayaknya kita udah kenalan, walau belum akrab, hehehe) 😉

     
  6. nassir

    5 Oktober 2011 at 13:43

    itulah jodoh, kekuatan apapun tak dapat memisahkannya, memang pedang harus masuk ke sarungnya…. hahah.. kerennnnnn..

     
  7. maseadi

    5 Oktober 2011 at 14:39

    Sebuah profesionalisme ttp akan dikalahkan dgn nafsu.
    So.. Dokter laki2 utk pasien laki2
    Dokter permpuan utk pasien perempuan..
    Buat laki2 yg mo jadi dokter kehamilan, urungkan niatmu, jadilah specialis lainnya…

    Salam
    http://Www.newsdigital.wordpress.com

     
  8. aguswid

    5 Oktober 2011 at 14:46

    Nah dokter, rasakan juga penyakit saya ini.

     
  9. bayuwirowidodo20

    5 Oktober 2011 at 16:44

    sungguh terlalu,ga ngajak ngajak tuh dokter!!!!

     
  10. Amri Evianti

    5 Oktober 2011 at 17:40

    menjaga diri bagi seorang wanita memang tidak mudah, namun walau bagaimanapun ada berjuta keistimewaan bagi siapapun yang mampu menjaganya. menjaga kesucian diri sangat perlu ditambah dengan kesucian hati tentunya, kesucian hati akan membawa seseorang menyucikan dirinya. karena temanya ayam kampus, mungkin wajar saja dia mau hingga di gagahi, namun untuk semua wanita yang ada di Indnesia khususnya, jika menemui hal yang tidak wajar dilakukan oleh dokter laki-laki saat anda memeriksakan kesehatan, segera membuat pertahanan diri, dimanapun dokter yang mempuyai naluri kemanusiaan, tidak pandang wanita atau laki-laki, akan memperlakukan pasiennya dengan manusiawi juga. dan jangan menjustice semua dokter laki-laki bisa melakukan perbuatan asusila ex.mesum. mereka mempunyai hak menjadi penolong bagi manusia melalui kemampuannya, so jangan samakan semua dokter laki-laki itu tidak layak untuk di mintai pertolongan.

     
  11. Bung Eko

    6 Oktober 2011 at 05:04

    Dulu waktu hamil anak kedua, istri sempat minta ijin cek kehamilan ke dokter pria. Memang dokter ini terkenal bagus pelayanannya, tarifnya wajar, dan ‘rajin’ bertanya pada pasien, karena itu langganannya banyak. Namun saya tolak mentah-mentah permintaannya. Kalau cek yg lain okelah, tapi kalau cek kehamilan, apalagi menjelang kelahiran, hmmmm… Nanti dulu. Saya kok tidak ikhlas lihat v***** istri dimasuki jari si dokter untuk mengecek air ketuban. 😀

     
  12. Siti Swandari

    6 Oktober 2011 at 22:32

    Biasanya dokternya sudah tidak berselera, karena setiap hari lihat pemandangan seperti itu, malah sekejap dia tahu kalau itu berpenyakit.

     
    • SAS

      15 Oktober 2011 at 02:22

      nah mbak siti swandari jernih juga

       
  13. mukenafathiya

    7 Oktober 2011 at 13:50

    jangan jadi dokter gan, sedikit yang dihasilkan, banyak godaannya he…he…

     
  14. fujioka haruhi

    7 Oktober 2011 at 23:51

    Asik! Wkwkwkwkwk
    Sama-sama blognya bikin cerita ya…
    hahahahaha

    Mantap!
    Boleh dipromsikan blognya?

     
  15. adhe yani

    9 Oktober 2011 at 16:09

    idih……..itu mah bukan dokter tapi mbah dukun….
    ayam kampus ko fikirannya polos banget…hohoho…..mending jadi itik kampus,hehehe

     
  16. adhe yani

    9 Oktober 2011 at 16:10

    idih……..itu mah bukan dokter tapi mbah dukun….
    ayam kampus ko fikirannya polos banget…hohoho…..mending jadi itik kampus,hehehe

     
    • evi sulfiana

      9 Oktober 2011 at 16:15

      kalau mau jadi dokter harus tahan-tahan godaan , apalagi kalau ketemunya sama ayam kampus,imannya harus kuat-kuat tuch

       
  17. Adhe Yani

    9 Oktober 2011 at 20:03

    dokter….dokter…………pasienyya bukanya di smbuhin malah di apa-apain,,,

     
  18. blogerdin

    11 Oktober 2011 at 02:36

    Huahahaaaa….

    Elo jual gua beli deh. Tapi kalo Sama2 rido mah jadinya gratiiisss.. Saling memuaskan.

     
  19. Abdullah Kholil

    24 Oktober 2011 at 15:17

    dunia adalah tempat yang diperuntukkan untuk beribadah. menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganya. meskipunkita sebagai manusia banyak salahnya tetapi bagaimana sikap kita untuk menutupi kesalahan itu dengan berbuat atas baik. kita cari penutup itu contohnya sebuah baja keimanan untuk ditanamkan dalam hati ini
    sungguh manusia tempat menimba salah tetapi kita harus menyikapi bagaimana salah itu kita perbaiki untuk menjadi pahala dunia dan akhirat kelak amin.

    غَافِرِ الذَّنْبِ وَقَابِلِ التَّوْبِ شَدِيدِ الْعِقَابِ ذِي الطَّوْلِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ إِلَيْهِ الْمَصِيرُ

    Yang Mengampuni dosa dan Menerima tobat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya kepada-Nya lah kembali (semua makhluk).

    Abu Darda, Saudagar yang “Berniaga” dengan Allah
    By admin on December 6, 2009
    Ia sahabat Rasulullah yang penuh dengan hikmah. Sampai kini ajarannya masih relevan untuk direnungkan.
    Salah seorang di antara sahabat Rasulullah SAW yang utama ialah Abu Darda. Ia dikenal sebagai sahabat yang cerdas, tapi hidupnya sederhana. Ia bahkan menjalani hidup sebagai sufi yang wara – menjauhi kehidupan duniawi, lebih mementingkan ibadah. Ia salah seorang sahabat yang kehidupan ibadahnya menjadi teladan bagi sahabat Nabi yang lain.
    Tak jelas, kapan Abu Darda, salah seorang hartawan Madinah dan saudagar yang terkenal jujur itu, masuk Islam karena kejujurannya, banyak orang yang lebih suka berdagang dengannya ketimbang dengan pedagang lain. Sebab sebagai pedagang ia tidak pernah menipu.
    Tentang keislamannya, Abu Darda menyatakan. “Aku mengislamkan diriku kepada Rasulullah SAW ketika aku ingin agar ibadah dan perniagaan dapat terhimpun dalam diriku. Tapi tidak berhasil. Lalu aku kesampingkan perniagaan, agar aku dapat lebih banyak beribadah kepada Allah SWT. Sesungguhnya aku tidak terlalu gembira meski setiap hari untung 300 dinar. Allah memang tidak mengharamkan perniagaan, tapi aku lebih suka bergabung dengan orang yang dalam berniaga tidak melalaikan Allah SWT.
    Itulah Abu Darda, hartawan yang tidak hanya mengejar keuntungan duniawi, tapi bersamaan dengan itu juga mengejar keuntungan yang lebih berharga di sisi Allah SWT. Tak kurang, sejarawan dari Mesir, Khalid Muhammad Khalid, sempat memujinya.
    Dalam bukunya, para sahabat yang akrab dengan ehidupan Rasul, ia menulis tentang Abu Darda, “tidakkah anda perhatikan sinar memancar di sekeliling keningnya? Dan tidakkah anda mencium aroma yang semerbak dari arah dia? Itulah cahaya hikmah dan harumnya Iman. Sesungguhnya Iman dan Hikmah telah bertemu pada laki-laki yang rindu pada Allah ini. Suatu pertemuan yang bahagia tiada tara.”
    Abu Darda mampu memadukan kegiatan perniagaan yang bersifat duniawi dan ibadah kepada Allah SWT, menjalin hubungan yang akrab dengan sesama manusia dan hubungan yang mesra dengan Allah SWT. Mampu mengambil hikmah kehidupan di dunia namun tak lupa mengharapkan pahala di akherat.
    Setelah meninggalkan perniagaan, belakangan ia menjalani hidup sebagai sufi. Berikut beberapa ajaran Abu Darda yang penuh hikmah.
    “Maukah anda mendengarkan jika aku smpaikan amalan yang terbaik? Amalan yang terbersih disisi Allah, yang mampu mempertinggi derajat anda, yang lebih baik daripada memerangi musuh di medan perang, yang lebih baik daripada uang emas dan perak?” kata Abu Darda, “Amalan apakah itu?” tanya para sahabat. Jawab Abu Darda. “Dzukrullah, karena dzikir kepada Allah itu lebih utama.
    Anak Durhaka
    Suatu hari Abu Darda mengirim surat kepada sahabatnya, “tak ada satupun harta di dunia ini yang kamu miliki melainkan sudah ada orang yang memilikinya sebelum kamu, dan akan ada terus orang lain yang memilikinya sesudah kamu. Sebenarnya harta yang kamu miliki sekedar yang kamu telah manfaatkan untuk dirimu. Maka utamakanlah harta itu untuk orang yang membutuhkannya, yaitu anak-anakmu yang mewarisimu. Mungkin kepada anak saleh yang beramal untuk Allah – maka engkau akan bahagia, mungkin kepada anak durhaka yang mempergunakan harta itu untuk maksiat – maka engkau lebih celaka lagi dengan harta yang telah engkau kumpulkan. Maka pecayakanlah nasib mereka kepada rezeki Allat SWT, dan selamatkanlah dirimu sendiri.”
    Menurut pandangan Abu Darda, dunia seluruhnya hanyalah titipan Allah SWT. Ketika banyak harta rampasan di bawa ke Madinah sebagai hasil kemenangan pasukan Islam di Cyprus, Abu Darda malah menangis, maka sahabat Zubair bin Nafis pun bertanya, “Wahai Abu Darda, mengapa engkau menangis ketika di menangkan oleh Allah SWT?’ jawab Abu Darda, “Wahai Zubair, alangkah hinanya makhluk di sisi Allah bila mereka meninggalkan kewajibannya terhadap Allah SWT, selagi ia perkasa, berjaya mempunyai kekuatan, lalu meninggalkan amanat Allah SWT, jadilah mereka seperti yang engkau lihat.”
    Suatu hari, Abu Darda berkunjung ke Syiria, yang kala itu makmur, penduduknya hidup dalam gelimang kemewahan. Melihat kenyataan itu ia memberi peringatan. “Wahai warga Syiria, kalian adalah saudara seagama, tetangga dan pembela dalam melawan musuh bersama, tapi aku heran melihat kalian, mengapa kalian tidak punya rasa malu?” kalian kumpulkan apa yang tidak kalian makan, kalian bangun semua yang tidak kalian huni, kalian harapkan apa yang tidak kaliana dapat. Beberapa kurun waktu sebelum kalian, kaum Ad telah mengumpulkan dan menyimpannya, mereka memimpikan dan membina, lalu meneguhkan bangunan, tapi akhirnya semua binasa. Angan-angan mereka jadi fatamorgana, dan rumah mereka jadi kuburan belaka.”
    Sebagai ahli hikmah, Abu Darda selalu terbuka untuk meneliti dan merenungkan kembali ibadahnya. Ia selalu mengingatkan orang akan perilaku palsu, karena kepalsuan melemahkan Iman, merasa lebih dari orang lain dan sombong. Tentang hal ini ia berkata, “kebaikan sebesar Zarah (butiran kecil) dari orang yang bertaqwa lebih berat dan bernilai daripada ibadah setinggi gunung dari orang yang menipu diri sendiri.”
    Ibadah menurut Abu Darda, bukan sekedar mencari kebaikan dan mengerahkan segala daya upaya untuk mendapatkan Ridla Allah SWT, melainkan juga senantiasa rendah hati, mengingat kelemahan diri sendiri. Ia berkata, “carilah kebaikan sepanjang hidupmu, sebab Allah SWT mempunyai tiupan rahmat yang dapat mengenai siapa saja yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Mohonlah kepada Allah SWT agar ia menutupi malu atau cela dan kejahatanmu, serta menghilangkan rasa tidak tentram di hatimu.”
    Itulah beberapa nasehat Abu Darda yang penuh dengan cahaya hikmah dan kebeningan hati. Banyak ulama yang menyatakan, Abu Darda adalah salah seorang peletak fondasi Tasawuf. Karena lebih suka bersunyi diri, sampai di akhir hayatnya orang tidak tahu kapan ia wafat dan dimana dikebumikan. Sebab hidupnya memang hanya untuk Allah SWT, “Berniaga” dengan Allah, dan hanya Allah SWT yang mengetahui segala hal mengenai dirinya.

    SEMOGA MENDAPAT PELAJARAN DARI CERITA INI AMIN…

     
  20. Abdullah Kholil

    24 Oktober 2011 at 15:20

    kalau mau jadi dokter seharusnya diadakan pemeriksaan nafsu …..

     
  21. abhie90

    28 Oktober 2011 at 05:49

    Dokter juga manusa, ayam kampus sama….
    kesimpulan di atas adalah bahwa dalam setiap bekerja apapun profesinya jangan menyalahi aturan yang berlaku. yang sering kita dengar adalah memanfaatkan kesemapatan dalam kesempitan…

     
  22. fachrudin jumaidi

    23 Desember 2011 at 22:57

    Dasar dokter celoko 13, wkkkk……

     

Tinggalkan Balasan ke Siti Swandari Batalkan balasan